Kamis, 14 November 2013

Bahaya Narkoba Yang Terus Meneror Para Remaja


Bismillahirahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pengguna narkoba meningkat sangat pesat di Indonesia, tak hanya di kota-kota besar namun juga merambah hingga berbagai pelosok negeri ini. Di kota-kota besar seperti Jakarta, narkoba jenis shabu-shabu, ekstasi, putauw, dan lain lain dapat diperoleh kapan saja dan di mana saja dengan mudah. Remaja pun dapat dengan mudah memperoleh barang ini. Tak pelak, bahaya narkoba bagi remaja pun mengintai.

Sayangnya, bahaya narkoba bagi remaja tak sepenuhnya dipahami oleh remaja dan orang tua. Bahkan, remaja adalah sasaran empuk bagi oknum yang tidak bertanggung jawab.

Selain itu,  anggapan bahwa narkoba adalah barang mahal tak lagi sepenuhnya benar. Para pengedar narkoba kini tak segan-segan membuat paket hemat narkoba dengan harga di bawah Rp 20.000,- per paket. Dalam satu hari, milyaran rupiah uang yang dibelanjakan untuk narkoba.

Orang yang pernah mencicipi narkoba akan menjadi kecanduan. Mereka ingin mencoba dan mencoba lagi. Dosis dan frekuensi pemakaian narkoba pun terus bertambah dari hari ke hari. Semakin banyak pula nyawa yang terenggut oleh narkoba.

Penggantar Bahaya Narkoba Bagi Remaja  

Remaja adalah proses perkembangan hidup yang sulit. Hal ini dikarenakan masa remaja bukanlah masa dewasa, tetapi juga bukan masa kanak- kanak. Masa remaja ada ditenggah- tenggah fase ini. Hal ini kadangkala membuat remaja sering merasa binggung dengan kehidupannya atau bahkan selalu ingin mencoba hal- hal baru. 

Kadangkala remaja binggung dengan kehidupannya, misalnya binggung  memecahkan masalah yang dia hadapi. Salah satu contohnya adalah ketika cinta datang tiba- tiba mengisi relung hati remaja. Bagi seseorang yang baru mengenal cinta, perasaan seperti ini adalah hal yang luar biasa. Banyak remaja yang binggung untuk mengekspresikannya. Bagi remaja yang berani dapat langsung mengeksspresikannya dengan langsung menembak di tempat sesorang yang dicintainya, tetapi bagi remaja yang tidak percaya diri, akan mengambil jalan lain. Seperti memendam perasaan cinta dalam- dalam.

Selain binggung menghadapi hidup yang ada dihadapannya, remaja juga memiliki sifat positif, yaitu ingin mencoba hal- hal baru. Hal baru itu dapat berupa apa saja, tidak terbatas pada ruang dan waktu. Namun, hal- hal yang dianggap baru itu biasanya adalah hal yang jarang atau bahkan sering dia temui, tetapi remaja tidak pernah mencobanya. Apa itu?

Salah satu contohnya adalah merokok. Setiap orang tua pasti melarang anaknyaid merokok. Tetapi, lingkungan remaja adalah perokok, maka tidak mengherankan jika si remaja juga ingin mencoba.

Contoh kedua, seorang remaja berasal dari keluarga yang berlandaskan agama. Remaja ini biasannya tinggal di pondok pesantren. Suatu saat remaja dibebaskan orang tuanya melanjutkan sekolah umum, artinya tidak tinggal di pesantren. Remaja akan berada di lingkungan yang benar- benar baru. Maka jika remaja mengenal rokok di lingkungan baru ini. Mau tidak mau remaja pasti memiliki hasrat mencoba hal- hal baru, yaitu merokok.

Jadi, hal- hal baru yang dimaksud di atas berbeda- beda bagi tiap anak. Bisa jadi bagi remaja A, merokok adalah hal yang baru, namun bisa jadi juga hal baru itu adalah hal yang biasa bagi remaja B

Namun itu contoh yang negatif karena mencoba hal baru dapat juga berarti positif. Misalnya, seorang remaja yang ingin mengetahui jenis darahnya dan orang- orang ada di sekitarnya. Remaja dapat melakukan penelitian sendiri dan menjadikannya sebuah karya ilmiah.

Sayangnya hal itu hanya dimanfaatkan oleh sedikit remaja. Hal ini dikarenakan lebih banyak remaja yang tergelincir pada hal- hal  yang bersifat negatif, seperti merokok, melihat film porno, atau menghisap ganja dan sejenisnya.

Di sisi lain, banyak juga oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan fase remaja yang secara psikologis masih labil. Remaja dijadikan ladang pemasaran narkoba yang tepat sasaran.

Memang oknum yang tidak bertangung jawab ini pandai mencari celah dalam memasarkan barang dagangannya. Biasanya, oknum ini menyerang remaja yang sedang bermasalah seperti patah hati karena ditingal pacar atau perceraian orang tua. Awalnya, narkoba diberikan secara Cuma- cuma atau gratis. Setelah kecanduan narkoba, barulah remaja harus membayar mahal yang tak jarang berujung pada kematian.

Selanjutnya, tanpa menyadari ancaman bahaya narkoba bagi remaja, tak sedikit remaja yang menganggap narkoba ini sebagai obat ajaib yang dapat secara cepat meningkat rasa percaya diri, melangsingkan tubuh, meningkatkan konsentrasi, dan sebagainya.

Bahaya narkoba bagi remaja sungguh tak main-main. Ribuan remaja mati konyol akibat narkoba. Ada yang karena OD (over dosis) atau karena tindak kekerasan sehubungan dengan narkoba. Selain jumlah yang mati sia-sia ini, masih ribuan remaja lagi yang harus menanggung penyakit berbahaya yang timbul akibat pemakaian narkoba atau mendekam di balik terali besi.

Semua remaja mempunyai risiko terbujuk narkoba. Tak hanya remaja dari keluarga berantakan atau broken home yang menjadi korban narkoba. Narkoba tak pandang status atau golongan. Remaja dari keluarga berantakan atau keluarga harmonis, remaja dari keluarga kaya atau miskin, remaja putra atau putri, remaja dengan kemampuan akademis pas-pasan atau cemerlang. Semua bisa menjadi korban narkoba. Sungguh mengerikan.

Bahaya Narkoba Bagi Remaja
 

Bahaya narkoba bagi remaja sangat besar. Seperti pada pengguna lainnya, bahaya narkoba bagi remaja tak hanya pada kesehatan fisik, namun juga berdampak pada kesehatan mental.

Secara fisik, penggunaan narkoba secara terus-menerus dapat menimbulkan:

Gangguan pencernaan

Kerusakan pada fungsi syaraf otak, jantung, dan paru-paru

Memicu timbulnya penyakit kanker.

Tertular penyakit mematikan seperti HIV/AIDS.

Narkoba juga mempengaruhi kesehatan mental penggunanya. Para pengguna narkoba ini umumnya mengalami:

Gangguan kejiwaan.

Keinginan untuk bunuh diri.

Halusinasi. Mereka merasa melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada.

Depresi. Narkoba akan menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh.

Kecanduan.

Ada satu lagi bahaya narkoba bagi remaja yang tak kalah merugikan, yaitu bahaya sosial. Secara sosial, remaja pengguna narkoba ini akan:

Menyusahkan keluarga. Selain membuat keluarga merasa malu, juga membuat keluarga juga harus mengeluarkan banyak uang untuk melakukan rehabilitasi.

Dikucilkan oleh masyarakat karena dianggap bukan orang baik-baik.

Tidak dipercayai orang karena biasanya pecandu narkoba sering melakukan tindak kriminal.

Terancam drop out (DO) dari sekolah atau kampus. Masa depan pun menjadi suram.

Antisipasi Bahaya Narkoba Bagi Remaja dengan Kegiatan Positif

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bahaya narkoba bagi remaja sangat besar. Selain itu narkoba juga dapat menyerang remaja dari kalangan mana saja. Oleh karena itu, sebagai seorang remaja, kita harus memiliki cara jitu untuk mengantisipasi bahaya narkoba.

Bagaimana cara mengantisipasi bahaya narkoba? Ada banyak cara yang dapat kita lakukan. Pertama kita harus selalu berfikir positif dalam mengarungi samudra kehidupan. Artinya, jangan pernah berfikir negatif dengan apapun, baik sebuah peristiwa atau orang. Misalnya, hari ini kita ditolak cewek paling cantik disekolah. Buatlah itu tidak menjadi masalah besar bagi kita. anggaplah bahwa masih banyak cewek yang naksir dengan kita sehingga kita tidak terlalu bersedih dan tidak sampai melakukan hal yang tidak diinginkan. Seperti menghisap ganja dan sejenisnya.

Kedua, kita sebagai remaja harus selalu mencari lingkungan yang positif. Bagaimana yang dimaksud dengan lingkungan positif? Lingkungan yang dapat mendukung perkembangan remaja agar menjadi lebih baik. Misalnya, aktiflah dalam organisasi keagamaan. Lingkungan yang agamis akan membentuk kita menjadi orang yang agamis sehingga kita tidak terjeumus padahal- hal yang tidak diinginkan. Mengapa? Hal ini dikarenakan orang yang agamis selalu ingat tuhannya sehingga  dia tidak berani berbuat kejelekan.

Ketiga, sebagai seorang remaja yang memilki banyak waktu luang, harus mengisinya dengan berbagai kegiatan positif. Seperti olahraga atau aktif dalam organisasi di sekolah. Sebenarnya, kegiatan ekstra kurikuler di sekolah diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan perkembangan remaja. Jadi yang di harapkan berkembang tidak hanya sisi akademis, tetapi juga non akademis.

Semoga tiga hal di atas dapat kita coba dan praktekkan sebagai sebuah antisipasi menghindari bahaya narkoba bagi remaja. Meskipun kadangkala terasa sulit pada awalnya, tetapi kita harus yakin tiga hal tersebut dapat membentuk kita manusia yang berkarakter lebih baik.

Selanjutnya, dengan begitu banyaknya bahaya narkoba bagi remaja, kewaspadaan terhadap peredaran obat terlarang ini harus selalu ditingkatkan. “Kenikmatan” sesaat karena menggunakan narkoba sungguh tak sebanding dengan bahaya yang ditimbulkannya. Yang terbaik adalah selalu berkata tidak untuk narkoba. Say no to drugs

Penyusun: @NoufalBalya Untuk Fanoubaybi.Blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar